
DINAS P3AP2KB GELAR RAKOR KONVERGENSI PERCEPATAN PENUTUNAN STUNTING 2023
Pemerintah kabupaten sambas
melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana melaksanakan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Konvergensi
Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sambas tahun 2023, di aula utama
kantor bupati sambas, selasa 07 februari 2023.
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini
untuk melakukan refleksi kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sambas tahun 2022 demi mencapai
peningkatan kinerja TPPS tahun 2023 sehingga kasus Stunting di Kabupaten Sambas
bisa menurun sesuai harapan.
Kegiatan yang dibuka secara
resmi oleh Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I, MH ini juga dihadiri oleh
Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat, Ketua DPRD Kabupaten Sambas, Staf Ahli
Bupati, Asisten I, Kepala OPD terkait, Kepala Puskesmas serta undangan lain.
Kepala Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak,Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Sambas, Fatma Aghitsni, S.STP, M.Si menyampaikan bahwa terjadi
penurunan kasus Stunting di Kabupaten Sambas sebesar 2,1% dari 32,6% ditahun
2021 menjadi 30,5% ditahun 2022(VID 00183.mts 05.01). Fatma menambahkan bahwa
pada tahun 2022 Sambas berada diurutan ke-6 kasus tertinggi stunting di
Kalimantan Barat dari sebelumnya berada di urutan ke-4Bupati Sambas Satono mengapresiasi
penurunan Stunting di Kabupaten Sambas sembari berpesan agar kedepannya kasus
stunting di Sambas bisa lebih rendah lagi.
“Turunnya dua digit angka ini
(2,1%%) harus disyukuri karena tentu hasil kerja sama semua komponen tapi saya
tidak puas karena masih tinggi. Saya berharap sesuai arahan Bapak Presiden,
pada tahun 2024 nanti posisi stunting di Kabupaten Sambas bisa14% atau
dibawahnya ” tegas Bupati Satono.
Bupati Satono ingin agar kedepan lahir generasi dengan kecerdasan
serta daya tahan tubuh yang baik sehingga Penurunan Stunting menjadi Atensi
bersama.
“saya ingin, kecerdasan generasi
yang lahir itu meliputi kekebalan tubuh, kesehatan, fisik yang kuat dan itu
harus menjadi perhatian serta atensi kita semua, melalui berbagai cara yang
bisa dilakukan termasuk intervensi fisik, makan makanan bergizi serta jangan
lupa untuk berdo’a” tambah Bupati Sambas.
Lebih jauh Bupati Satono
mengharapkan kolaborasi dari semua pihak, termasuk dari para tokoh agama ikut
memberikan edukasi untuk mencapai target penurunan stunting di Sambas
“Saya mengajak semua tokoh agama
tokoh adat untuk bersatu padu menyampaikan pesan-pesan tentang bagaimana cara
penurunan stunting melalui agamanya masing-masing, saya rasa kalau semua
komponen masyarakat bergerak bersama,
saya yakin bukan hanya 14% tapi 10% sambas bisa pada tahun 2024” Tutup Satono
bersemangat