Kabupaten sambas mendapatkan berkah dan anugerah dengan kedatangan Komisi II DPR RI .  Dimana Sepanjang sejarah kabupaten sambas rasanya baru kali ini didatangi oleh Ketua Komisi II lengkap dengan seluruh anggotanya. Hal ini diungkapkan langsung oleh Bupati Sambas H. Satono, S.Sos,I, MH dihadapan ketua Komisi II bersama beberapa aggotanya pada rabu sore 26 November 2025 di Aula kantor Bupati Sambas. Pada saat presentasinya, Bupati Sambas H. Satono, S.Sos.I, MH menyampaikan secara detil letak geografis kabupaten sambas serta kondisi lapangan di perbatasan.

“Sambas ini adalah daerah perbatasan, letaknya paling utara dikalbar dan punya populitas penduduk terpadat ke dua di Kalbar setelah kota Pontianak. Kita berbangga dan terima kasih banyak kepada ketua Komisi II, melalui wasilah beliaulah merespon apa yang kami sampaikan mengenai kondisi lapangan di perbatasan.” Buka Satono.

Satono memaparkan aspek penting dari kabupaten sambas yang dinilai sangat perlu untuk disampaikan agar tidak terdapat kesenjangan yang terjadi di Daerah perbatasan dengan negara tetangga Malaysia. Adapun aspek yang disampaikan Satono yaitu aspek pangan yang merupakan lumbung pangan terbesar di Kalbar serta aspek dari rencana akan dibentuknya DOB baru pemekaran dari Kabupaten Sambas yang telah di impikan oleh Masyarakat di Kabupaten Sambas.

“Kalbar ini ada 5 kabupaten dari 12 kabupaten berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, tentu ini bagaimana kita ingin melihat kedepan ada kesenjangan ada perbedaan antara negara tetangga dengan lokasi kita di kabupaten sambas. “

“Karena itu, kunjungan dari komisi II dan Wamendagri sangat kami harapkan sehingga dapat dua pointer kami sampaikan dimana sambas ini adalah daerah potensial pangan yang merupakan penyumbang pangan terbesar dikalbar serta ingin dilakukannya Pemekaran Kabupaten baru yaitu Sambas Utara dan Sambas Pesisir.”

Lebih lanjut satono mengungkapkan alasan utama untuk dilakukannya DOB dikarenakan populasi Masyarakat Kab Sambas yang begitu besar serta terdapat potensi wisata dan pangannya sehingga menjadi modal utama  untuk mewujudkan masyarakat akan dibentuknya juga provinsi baru yaitu Provinsi Sambas Raya.
 “Hari ini hadir juga dua tim  yang hampir 20 tahun tim pemekaran sambas utara dan sambas pesisir. Sambas ini dulu ibu kotanya di singkawang dimekarkan jadi 3 kabupaten yaitu sambas, bengkayang dan singkawang. Kalau melihat populasi 654 ribu jiwa, Barangkali dari pada populasi, potensi wisata, pangan serta harmonisnya suku bangs aini menjadi modal pilihan utama bagaimana harapan warga masyarakat kabupaten sambas bisa di ajukan juga menjadi propinsi sambas raya.” Terang Satono.



Menanggapi apa yang telah disampaikan Bupati Sambas, Ketua Komisi II DPR RI DR. Muhammad Rifqinizami Karsayuda, S.H., M.H.,  mengungkapkan tujuannya berkunjung ke sambas selain menampung aspirasi masyarakat juga sebagai Langkah untuk melihat kondisi perbatasan wilayah negara yang berbatasan dengan negara Malaysia.

“ kami datang kesini dalam rangka satu tujuan ingin melihat kondisi perbatasan wilayah negara kita dengan negara lain yaitu Malaysia. Khusus Kalimantan barat ada 5 kabupaten yang berbatasan darat langsung dengan negara tetangga Malaysia. Kelima kabupaten ini lah yang selama ini menjadi PR besar kita.” Ungkapnya.


Menurutnya apa yang telah disampaikan akan harapannya Bupati Satono untuk ada intervensi langsung dari Pemerintah Pusat untuk Pemngembangan daerah Otonomi Khusus serta menghadirkan Daerah Otonomi baru pada level Kabupaten dan Provinsi akan menjadi masukan serta rekomendasi yang penting baginya di Komisi II DPR RI.

“pengembangan ekonomi daerah perbatasan menjadi daerah ekonomi khusus perbatasan serta menghadirkan daerah otonomi baru pada level provinsi yang memiliki keistimewaan serta kekhususan karena merupakan wilayah perbatasan. Kedua hal ini menjadi rekomendasi penting bagi kami 
Panja ini.” Katanya.